Akhirnya Penantian Itu Usai, Selamat Bekerja Hai Pelamar Kerja
Melamar pekerjaan itu merupakan salah satu bentuk perjuangan. Hampir semua pelamar kerja tidak pernah tahu kapan akan mulai bekerja di tempat yang kita lamar.
***
Setelah pada bulan Januari lalu aku menuliskan artikel dengan judul “Sabarlah Hal Pelamar Kerja“, akhirnya buah kesabaran itu datang pada awal bulan Agustus 2018. Perjuangan panjang setelah lulus kuliah pada pertengahan tahun 2017 lalu akhirnya berakhir untuk sementara waktu.
Eh, kok berakhir sementara waktu? Ya karena masih ada proses yang harus dijalani, jadi belum sepenuhnya di terima. Kalau sudah lewat masa probation, baru afdol aku bilang diterima kerja sepenuhnya. Hehe.
Cari Kerja di Yogyakarta Sulit
Mendapatkan pekerjaan di Yogyakarta itu menurutku tidaklah gampang. Terlalu banyak orang yang ingin tinggal dan bekerja di kota ini. Hal ini pula yang membuat tingkat persaingan dalam mendapatkan pekerjaan di Yogyakarta dapat dikatakan cukup sulit.
Perjuangan untuk mendapatkan pekerjaan terasa semakin sulit ketika kita lulus dengan gelar yang tidak hanya Sarjana. Bayangkan saja, lulusan Sarjana saja sudah cukup susah cari pekerjaan di Yogyakarta, apalagi yang lulusannya lebih tinggi.
Kadang masalah Salary menjadi penghalang di sini. UMR Yogyakarta itu tidak setinggi UMR di provinsi lainnya, jadi ya jangan menuntut lebih. Jika mendapatkan pekerjaan di atas UMR ya itu memang rejeki kita yang harus sangat di syukuri.
Salah satu pekerjaan favorit yang mungkin di cari oleh lulusan S2 (Magister) di Yogyakarta adalah “Mengajar“. Ya, mengajar di sekolah ataupun di perguruan tinggi. Maklum, jumlah sekolah dan Kampus di Yogyakarta itu banyak. Mungkin itu juga yang coba dilakukan oleh istriku setelah lulus pada pertengahan tahun 2017 lalu.
Perjuangan Melamar Kerja
Setelah memutuskan untuk melamar kerja sebagai “Dosen” di perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta. Hal selanjutnya yang dilakukan adalah memilih Perguruan Tinggi yang sesuai dengan keinginan dan jurusan yang ada. Pada kasus ini ada di jurusan Bioteknologi/Biologi/Farmasi.
Masalah kembali muncul. Jumlah Perguruan Tinggi yang memiliki Fakultas/Jurusan yang sesuai ternyata tidak cukup banyak. UGM, UKDW, USD dan UAJY menjadi beberapa Universitas yang sempat di coba.
Satu persatu proses seleksi telah dilakukan. Harapan dan asa beberapa kali datang ketika sudah berhasil masuk tahap akhir seleksi. Namun akhirnya semua itu terhenti dan membuat kita harus berpikir ulang dan belajar tentang kegagalan yang dihadapi.
TES DI FAKULTAS FARMASI UGM
Aku masih ingat betul, tes pertama yang kamu lalui setelah ijazah S2 mu keluar adalah di UGM Fakultas Farmasi.
Dari sesuatu yang kita anggap tidak mungkin, bahkan oleh banyak orang karena kamu bukan lulusan S1 UGM, ternyata kamu bisa lolos sampai tahap micro teaching dan wawancara.
Namun akhirnya kita harus akui, kamu saat itu gagal. Eh, lupa.. bukan kamu saja yang gagal.. Tapi semua pelamar gagal dan tidak ada satupun peserta seleksi yang diterima.
Kegagalan di UGM tersebut seakan membuatmu belajar satu hal yang cukup penting. Ya, cukup penting untuk persiapanmu di proses seleksi di tempat lain.
“Belajar jika kita tidak perlu membuat presentasi dari hal yang sebenarnya tidak kita kuasai.”
Cukup lah kamu mempresentasikan Thesis yang memang benar kamu lakukan dan kamu kerjakan. Karena itulah kekuatanmu ketika micro-teaching.
TES DI FAKULTAS BIOTEKNOLOGI UKDW
Setelah gagal di UGM yang memang sudah diprediksi oleh dirimu sendiri, kamu lanjut mencoba mendaftar ke fakultas Bioteknologi di Universitas Kristen Duta Wacana.
Prosesnya cukup panjang dan kita sempat merasa hanya seperti di PHP.
Hasil penantian selama beberapa bulan, akhirnya di awal tahun 2018, tepatnya tanggal 23 Januari 2018 kamu mendapatkan surat panggilan tes dari PSDM UKDW.
Secerca harapan dan semangat kembali kita rasakan. Seolah Tuhan menjawab doa atas penantian selama ini.
Satu persatu proses seleksi berhasil kamu lalui. Proses tes psikotes, bahasa inggris, micro teaching sampai wawancara akhir telah dilewati dengan penuh optimisme. Bahkan ketika kita menunggu hasil akhir pengumuman kita sempat yakin jika usaha yang dilakukan akan berbuah manis.
Tanggal 24 April 2018, akhirnya kamu mendapatkan informasi melalui email terkait hasil akhir pengumuman seleksi. Kamu bilang, jika ga berani buka emailnya dan minta aku untuk membukakan. Dan ternyata di surat pemberitahuan itu kamu mendapatkan kegagalan lagi.
Kita memang kecewa dengan hasil yang diperoleh. Optimisme dan keyakinan kita ketika menjalani proses seleksi di sini rupanya tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan. Kita sempat sedih dan down. Tapi setelah itu kita sadar dan kembali mendapatkan pelajaran penting.
“Berharap terlalu besar itu hanya akan membuat kita semakin sakit jika hasilnya tidak sesuai.”
TES DI FAKULTAS FARMASI SANATA DHARMA
Banyak drama yang terjadi di sini. Ya, drama yang akan selalu kita ingat.
Mulai dari kamu tidak ingin mendaftar, tidak memberikan posisi yang pasti apakah di Farmasi atau Pendidikan Biologi, hingga lupa jadwal tes hingga harus reschedule menjadi beberapa bagian dari perjalananmu mencari kerja.
Aku tahu, kita sama-sama tidak ingin jika kamu bekerja di Sanata Dharma. (mungkin ini ga perlu aku jelasin kenapa ya)
Namun karena semakin terbatas tempat yang bisa di coba, akhirnya aku kirimkan berkas lamaranmu ke Biro Personalia Sanata Dharma. Dan akhirnya kamu mendapatkan undangan tes seleksi.
Perasaan senang sepertinya cuma aku rasakan ketika surat ini kamu terima lewat email di akhir bulan Februari lalu. Karena artinya ada peluang jika nanti proses di UKDW gagal.
Tes awal berhasil kamu lalui dan akhirnya kamu diundang ke tes micro teaching dan wawancara fakultas. Kamu ketemu sama dosen-dosen S1 mu lagi. Bahkan ketemu sama bu dekan yang beberapa tahun lalu juga wawancara kamu ketika mencoba melamar sebagai Apoteker.
Setelah tes di Fakultas ternyata langkahmu terhenti. Ya, surat pemberitahuan tentang kegagalan itu datang di akhir bulan Mei 2018. Hampir 1 bulan setelah mendapatkan informasi gagal di UKDW.
Walaupun sedih, tapi aku melihat ada kelegaan di dalam dirimu karena tidak lolos ke tahap wawancara Rektorat. Di sini aku kembali belajar sesuatu dari proses yang kamu jalani.
Menjalani sesuatu dengan tidak iklas itu hasilnya juga tidak maksimal
Ya, itu sih faktanya. Dan memang sepertinya itu yang terbaik bagi kita. 😀
TES DI FAKULTAS TEKNOBIOLOGI ATMAJAYA JOGJA
Harapan terakhir dari semua tes dosen di Universitas yang kamu ingini tinggal ada di Atmajaya Jogja.
Kegalauan semakin memuncak ketika kita sadar jika harapan terakhir ada di Atmajaya. Kemungkinan cari kerja di luar Jogja pun seakan menjadi pemikiran alternatif kita saat itu jika memang tidak mendapatkan panggilan di UAJY.
Hingga akhirnya saat kamu sedang melakukan proses seleksi di USD pada bulan mei, kamu mendapatkan undangan Tes TPA dan Bahasa Inggris dari Universitas Atmajaya.
Waktu berjalan, surat undangan demi undangan tes lanjutan kamu dapatkan lewat email dan WhatsApp. Mulai dari wawancara, microteaching hingga tes kesehatan berhasil kamu lewati.
Berkaca dari apa yang sudah dialami ketika di UKDW. Kami sengaja tidak berharap terlalu besar ketika proses seleksi di sini. Takut kejadian seperti di UKDW terulang kembali.
Kami cuma optimis biasa tanpa memberitahu banyak pihak tentang proses seleksi yang sedang dijalani.
Tanggal 24 Juli 2018, sebuah surat lewat WA dan Email dari KaSDM Atmajaya seakan membuat kita meluapkan emosi dari semua proses dan usahamu mendapatkan pekerjaan.
Ya, surat yang berisikan bahwa kamu diterima dan lolos dalam proses seleksi calon dosen di UAJY per 1 Agustus 2018. Sekaligus sebagai akhir dari semua perjalanan panjang yang penuh drama dan dinamika.
***
Banyak hal yang kita pelajari dari proses panjang yang dijalani. Tuhan itu bekerja dengan cara yang misterius kaya bab yang ada di bukunya Fihi ma Fihi yang di rak tapi belum kita buka dan baca itu lho.. wkwk..
Ternyata bukan cuma ketika perjalanan panjang proses studi S2 mu seperti yang sudah aku tulis sebelumnya di “Happy Graduation“. Banyak hal yang menginspirasi dan membuatku kembali kagum dengan segala usaha dan pengorbananmu.
Aku dan anak-anak bangga. Semoga apa yang telah kita lalui ini bisa jadi pengingat dan pelajaran bagi banyak orang.
Selamat Bekerja Hai Pelamar Kerja. Ini baru awal dari pembuktian kepercayaan yang diberikan kepadamu. Semoga semua usaha dan kerja keras yang nanti kamu lakukan bisa membawamu mencapai mimpi dan cita-citamu. Amin.
Sukses ya, maaf tulisannya lama banget ke pending dan cuma ada di draft. 😀