Sabarlah Hai Pelamar Kerja, Waktu Akan Menjawab Usahamu
“Yah, aku sebentar lagi lulus kuliah.” ucap seorang anak kepada ayahnya dengan bangga.
“Terus, habis lulus kamu mau apa?” Tanya ayahnya.
“Aku mau cari pekerjaan di perusahaan BUMN. ” jawabnya.
Maskris.co.id – Mencari pekerjaan seringkali dipandang sebagai salah satu dari bagian hidup yang harus dijalani setelah seseorang menyelesaikan pendidikan formalnya.
Namun untuk mendapatkan pekerjaan di jaman sekarang bukanlah hal yang mudah. Persaingan dan juga proses rekruitment yang tidak singkat sering menjadi tantangan yang dihadapi oleh para calon pelamar kerja.
Aku jadi teringat temanku dulu pernah berkata. “Ketika usia kita semakin bertambah, maka persaingan kita untuk melamar kerja juga semakin bertambah.”
Ya, pernyataan temanku itu ada benarnya juga. Karena jika usia kita mencari kerja di usia 27 tahun dengan skill dan pengalaman yang sama dengan lulusan fresh graduate yang berusia 23 tahun, maka ada kalanya perusahaan lebih memilih pelamar yang lebih muda. Walaupun tidak dipungkiri ada beberapa faktor lainnya juga yang mempengaruhi.
Ah, sudahlah. Itulah dinamika kehidupan. Semuanya membutuhkan proses. Dan itu pula yang pernah kurasakan dan kualami ketika sedang mencari pekerjaan.
Jika boleh jujur, mencari pekerjaan itu sebenarnya membutuhkan dan menguji kesabaran kita. Jika kita bersabar dan terus berusaha, pasti pekerjaan yang kita inginkan dapat kita peroleh.
Dulu aku punya teman yang menurutku cukup keras dan gigih dalam berjuang mencari pekerjaan. Saat itu ia berkeinginan untuk dapat bekerja di salah satu perusahaan mining luar negeri yang bernama Schlumberger.
Kegagalan demi kegagalan ia alami, berkali-kali tes telah ia lalui. Hingga akhirnya di tahun ketiga ketika ia mencoba, akhirnya ia berhasil mengapai keinginannya. Dan hingga kini ia masih bekerja di perusahaan tambang tersebut.
Hal yang dapat kuambil dari temanku itu adalah semangat pantang menyerah, sabar dan terus berusaha.
***
Saat ini aku juga punya sedikit cerita menarik tentang melamar dan cara pelamar kerja di Yogyakarta.
Banyak yang menganggap jika mendapatkan pekerjaan di kota Yogyakarta sebenarnya gampang-gampang susah. Gampang jika kita mau lebih realistis dan menyadari jika UMR di kota ini tidak setinggi di Ibukota ataupun di kota lain. Sehingga kita tidak terlalu menuntut kepada perusahaan atau instansi yang kita lamar untuk dapat menggaji kita dengan tinggi.
Nah kebalikannya, jika kita berharap mendapatkan gaji tinggi dan besar di Yogyakarta maka tidak terlalu banyak tempat yang berani melakukannya. Pilihan paling realistis untuk dapat aman bekerja di Yogyakarta adalah bekerja di instansi pemerintahan, sekolah dan instansi pendidikan.
Kenapa demikian? Ya karena Yogyakarta memiliki banyak sekolah dan masih terkenal sebagai kota Pelajar.
Namun apakah untuk mendapatkan pekerjaan di sekolah, instansi pemerintahan dan pendidikan itu mudah? Tidak semudah yang dibayangkan. Proses untuk mendapatkan pekerjaan di sana tidak singkat.
Aku yang saat ini bekerja di salah satu instansi pendidikan di Yogyakarta mungkin bisa sebagai contoh nyata.
Proses yang kujalani untuk dapat bekerja di Instansi pendidikan berjalan hampir 3 bulan lebih. Mulai dari melamar/pemberkasan, psikotes, tes wawancara hingga akhirnya diterima. Prosesnya mirip dengan proses seleksi CPNS.
Nah buat yang sekarang sedang dalam proses melamar kerja di instansi Pendidikan ataupun pemerintahan di Jogja, termasuk buat istriku yang sedang berusaha menunggu panggilan proses seleksi di beberapa universitas di Jogja, aku cuma bisa berpesan agar bersabar sajalah.
Tidak perlu mempertanyakan sesuatu yang belum seharusnya kamu ketahui. Tidak perlu kamu datang ke instansi yang kamu lamar untuk mengetahui apakah lamaran yang kamu kirim sudah sampai atau belum. Percayakanlah lamaran tersebut pada pak pos yang telah mengirimkannya ke tujuan.
Waktu akan menjawab semuanya. Jika instansi yang kamu lamar memang membutuhkanmu, maka aku yakin kamu akan mendapatkan panggilan. Namun jika belum ada tempat dan formasi di instansi tersebut, maka kamu pun akan diberikan kabar melalui surat ataupun email.
Setiap instansi pasti memiliki aturan tersendiri dalam melakukan proses rekruitmen. Perlu di sadari jika proses rekruitmen itu sifatnya rahasia. Tidak perlulah kita melakukan intervensi dalam hal apapun.
Kita juga tidak perlu takut dengan adanya koneksi dan relasi internal yang ada dalam sebuah instansi. Oke jika kamu menganggap koneksi kekeluargaan di dalam cukup kuat, namun apakah kamu juga sadar jika saat ini sudah bukan masanya titip-titipan. Sekarang eranya terbuka dan transparan. Banyak aspek yang di nilai dalam sebuah proses rekruitment.
Bagiku, instansi pendidikan itu sebuah instansi yang seharusnya cukup fair dan jujur dalam melakukan sebuah rekruitment. Karena jika dari awal sudah tidak jujur, maka ketidakjujuran itu akan berlanjut ke dalam proses belajar mengajar.
Aku yakin kamu tidak akan pernah ingin ketidakjujuran itu terjadi. Itu pula yang selalu kita ajarkan kepada anak-anak kita. Jujur dan berani untuk mengakui kesalahan.
Sekarang aku sendiri sadar, jika waktu terus berjalan. Sudah hampir 3 bulan kamu belum mendapatkan progress berarti dalam melamar pekerjaan. Satu-satunya yang telah kamu jalani adalah proses rekruitmen calon dosen di UGM beberapa waktu lalu dan akhirnya dirimu gagal.
Frustasi dan bosan mungkin itu yang sedang kamu rasakan. Namun bersabarlah saja, waktu akan menjawab semuanya. Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik dari segala usaha keras yang sudah dilakukan oleh hambanya.
Sekali lagi aku cuma bisa mengatakan “bersabarlah hai pelamar kerja“, aku percaya dan yakin jika kamu akan mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan. Tidak sekarang, namun dalam waktu yang tidak lama lagi. Karena kesabaranmu akan memberikan senyuman untuk anak-anak kita.
Ikut mendoakan, semoga ijazahnya dapat digunakan segera. Amin.
Makasih mas.. amin..
terima kasih atas speak positive nya, sehat sehat mas