Pemanasan sebelum rafting
Sambil pemanasan,
mbak Rita memimpin kami untuk belajar kerjasama dalam tim melalui beberapa
permainan. Aku ingat, ada permainan lempar botol, lempar bola sampai lempar
telur. Selain itu juga ada pula permainan susun kata. Kami semua menikmati
dinamika yang ada.
Waktu sudah
semakin siang, pemansan dan dinamika kelompok pun selesai sekitar pukul 08.45
pagi. Dengan harapan kami bisa sampai ke starting point pukul 09.00 WIB.
“Teman-teman, biar kita tidak terlalu siang ketika rafting di kali elo, maka kita sudahi sampai di sini dan sekarang kita akan lanjut ke garis start. ” ucap mbak rita.
“Lho startnya ga di sini to mbak? ”
tanyaku
“Di sini itu finishnya mas, kalau startnya
nanti dari bawah jembatan jalan semarang-magelang. ” Jawab mbak rita
Akhirnya, kita
bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju garis start.
JALAN KE
GARIS START
Untuk dapat mencapai starting point rafting, kami diantar dengan
kendaraan angkot berjenis Carry.
Perjalanan menuju starting point menghabiskan waktu hampir 15 menit dari Paradise
Bali.
Selama perjalanan kami habiskan dengan bercanda dan saling cerita.
“Sudah pernah rafting pak? ”
tanya mbak rita kepada kami.
“Kalau saya belum pernah mbak .”
Jawab temanku.
“Kalau masnya sudah pernah ?” tanya
mbak rita kepadaku
“Belum juga mbak, ini yang pertama.
Hehe ” jawabku sambil sedikit tertawa.
“Kalau saya sudah pernah waktu bareng
unit keuangan ” timpal temanku yang lain.
“Jadi kebanyakan baru pertama kali
ya.. Semoga nanti menyenangkan. “ ujar mbak rita
Tidak terasa, angkot yang kami tumpangi sudah melewati gapura blondo yang
artinya lokasi starting point sudah semakin dekat.
Tiba-tiba mobil yang mengantarkan kami kami keluar dari jalur Semarang –
Magelang melewati jalan tanah yang cukup sempit.
“Kalau Paradise Bali starting pointnya di sini, langsung di bawah jembatan. ” jelas mbak rita kepada kami.
Rupanya lokasi starting poinnya benar-benar sangat dekat dengan jalan
raya.
BRIEFING
SEBELUM RAFTING
Setelah tiba di starting point Paradise Bali, kami diperkenalkan kepada
pak Adi. Beliau merupakan pemandu dan juga supir dari perahu karet yang akan
kita gunakan nanti.
Pak Adi ini menurutku sedikit berbeda dengan mbak rita dalam hal
penyambutan kepada kami. Jika mbak rita langsung memberikan kesan humble, maka
hal sebaliknya aku rasakan ketika bertemu dengan pak adi. Hehe
Satu persatu dari kami diminta untuk mengenakan pelampung dan helm untuk keselamatan kami selama bermain di kali.
Pak Adi memberikan Briefing sebelum rafting
Setelah semua perlengkapan selesai dikenakan, dengan sedikit memasang tampang serius pak adi mulai memberikan kami briefing dan informasi singkat tentang hal-hal yang penting selama rafting nanti.
Intinya, kita nanti akan melewati sekitar hampir 12-14 kilometer (kalau tidak salah ingat sih.). Waktu yang akan kita habiskan kira-kira selama 2-3 jam dengan 1 kali perhentian (check point) untuk istirahat.
Pesan pak adi yang terpenting adalah mengikuti instruksi dan aba-aba dari beliau, khususnya dalam hal kapan mendayung, kapan kita melakukan stop.
Ya, kalau udah soal keselamatan gini, aku mah nurut aja. Apalagi belum
ada pengalaman sebelumnya. Penjelasan dari pak adi membuat aku semakin dag-dig-dug.
Wkwk.
MULAI MAIN BARENG
ARUS LIAR DI SUNGAI
Setelah semuanya siap dan penjelasan yang diberikan dirasa cukup. Kami bersiap
untuk turun ke bibir sungai di bawah jembatan. Namun demi keselamatan kita
semua, kita berdoa terlebih dahulu.
Dengan cukup semangat walaupun sedikit memendam rasa tegang, aku dan teman-teman menuruni anak tangga sambil membawa dayung menuju perahu karet yang sudah siap untuk kita naiki.
“Mas naik paling depan ya. ” Kata pak adi kepadaku.
“Siap pak. ” Jawabku.
Siap Berangkat Menyusuri Kali Elo
Teman-temanku yang lain pun akhirnya mengikuti dan mengambil posisi masing-masing.
Setelah siap, akhirnya perahu pun melaju dengan santai. Tidak lama setelah
itu, pak adi bertanya kepada kami.
“Ada yang sudah pernah rafting sebelumnya? ” tanya pak adi dengan gaya sok cool .
“Saya sudah pernah, tapi nanti jangan dicemplungke ya ” jawab salah satu temanku.
“Jadi yang lain baru pertama kali ya? ” tanya pak adi lagi.
“Ia pak. ” Jawab aku dan kedua temanku.
Aku menganggap pertanyaan dari pak adi itu biasa aja. Dan tidak
berfikiran apa-apa. Tapi setelah beberapa kilometer kita lewati, pak adi yang
sok cool itu mulai menunjukkan sifat aslinya kepada kami.
Sambil bercerita dan menjelaskan nama-nama jeram yang akan kita lewati, beliau
sesekali mengajak kami bercanda dan menggangu beberapa rombongan perahu lain.
Ketika ada air terjun kecil yang cukup oke untuk foto, aku yang sudah
mengalungkan smartphone di leher ini meminta pak adi untuk berhenti sebentar.
“Pak, foto di sana ya .” pintaku
“Siap mas.. ” jawabnya.
Mampir foto dulu
Perahu karet pun bersandar di tepi sungai untuk pertama kalinya. Karena kita
rafting bukan untuk lomba dan cepat-cepatan sampai garis finish, maka kita
banyak berhenti untuk menikmati pemandangan di sungai elo.
Setelah selesai foto dan bersiap menaiki perahu karet, temanku berbisik
kepadaku.
“Ati-ati, nko dewe ketoke meh digarapi karo pak adi ” katanya.
“Garapi piye? ” tanyaku polos
“Ketoke bakal dicemplungke neng kali. ” jawabnya.
“Ora yo, mau ibuke wes jaluk ora dicemplungke kok. ” jawabku lagi.
Beberapa saat sebelum perhentian rest area atau check point, pak adi
mulai terlihat semakin usil kepada perahu-perahu lainnya. Aku pun terbawa
suasana dan akhirnya ikut bersemangat mengusili perahu lain yang kita lewati.
Di salah satu sisi sungai, kami melihat mbak rita sedang mencoba mengambil
foto kami ketika sedang berada di atas perahu karet.
Melihat kita sedang difoto, reflek untuk bergaya pun tidak terhindakan. Saking
senangnya di foto, pak adi meminta kami untuk bersender di satu sisi agar semuanya
melihat ke kamera mbak rita. Kita saat itu nurut donk, demi foto yang oke. Haha
“Semua mepet ke kanan, dayung di posisi stop. ” ujar pak adi
“Byurrr… ” perahu karet kami terbalik.
Pak adi membalikkan perahu karet kami. Yang artinya perkataan temanku sebelumnya benar-benar terjadi. Kami dijatuhkan di sungai. Wkwk
BERHENTI ISTIRAHAT
Terbaliknya perahu karet yang kami tumpangi merupakan pertanda untuk kami
berhenti istrirahat.
Istirahat sebentar
Setelah sampai di tepi sungai, kami diarahkan ke sebuah gubug yang sudah
disediakan gorengan dan juga kelapa muda.
“Gimana mainnya? ” tanya mbak rita
“Seru mbak.. ” jawab kami.
Sambil menikmati makanan dan minuman yang ada, kami pun saling bercerita
dan bercanda. Suasana membuat kami menjadi semakin dekat dan akrab.
Hingga akhirnya, kami diminta untuk kembali naik ke atas perahu karet
oleh pak Adi.
MENUJU FINISH
“Gimana? Asik to? “ tanya pak adi menyindir momen ketika kami semua nyemplung dari perahu yang terbalik.
“Asik pak.. nanti cemplungke lagi.. ” jawab temanku yang badannya paling besar.
Sepanjang perjalanan menuju finish, hujan turun. Arus menjadi semakin kencang
dan lebih menarik.
Pak adi bercerita jika banyak guide yang kaget kenapa dirinya yang
memandu kami. Rupanya pak adi itu salah satu pemandu dan juga supir perahu
karet yang cukup senior dan disegani di sana. Pantas saja ketika mengusili
perahu karet yang lain terlihat biasa saja.
Pak Adi mulai bergaya
Mengetahui hal itu, perasaan tenang langsung aku rasakan.
“Supir perahuku wes professional, pasti aman lah ” batinku saat itu.
Perjalanan dan cerita seru semakin kita rasakan mendekati finish. Di satu
titik, pak adi memintaku untuk merekam video suasana kita lewat smartphone yang
kubawa.
Perahu bergerak semakin kencang dan dibenturkan ke sebuah batu yang lumayan besar. “Byurr.. ”
Temanku yang berbadan paling besar dan sebelumnya minta dicemplungkan keluar
dari perahu karet yang kita naiki. Suasana pecah seketika. Kami semua tertawa
melihat temanku jatuh dari perahu karena sebelumnya dia sendiri yang minta
untuk dijatuhkan lagi ke sungai. Wkwk
Dengan sigap, Pak adi mengangkat temanku yang jatuh itu ke atas perahu.
Setelah kejadian itu, kami menghabiskan perjalanan dengan penuh canda dan tawa.
Sambil meledek temanku yang tadi dijatuhkan.
Tidak terasa sudah 2 jam lebih kita berada di kali elo bareng dengan pak Adi di atas perahu karet. Awal yang tegang dan membuat jantung sedikit degdegan mulai hilang dan berganti dengan kata “tuman”. Ia, tuman pengen main lagi. Wkwk.
INFO DAN KONTAK PARADISE BALI
Setelah aku cerita banyak soal pengalamanku rafting akhir tahun lalu, ini aku coba kasih sedikit info tentang Paradise Bali yang membantu kami ketika bermain air di kali elo. Semoga membantu dan bermanfaat.
ALAMAT:
Jl. Mayor Kusen, Mendut II, Mendut, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah 56512
KONTAK: 0852-0071-5000
JAM BUKA: 08.00 WIB
PETA LOKASI:
***
Mungkin itu sedikit cerita pengalamanku rafting bareng Paradise Bali di Kali Elo Magelang . Kalau ada kesempatan untuk rafting lagi, mungkin aku akan kembali.
Beneran seru lah.. pengalaman pertama rafting yang tidak akan pernah terlupakan.
Cuma manusia separuh blogger yang suka update berita sesuka dan sesempatnya saja